-->

Strategi Implementasi Materi Pembelajaran (Pendidikan)

Ditulis oleh: Tugas Sekolah Dan Kuliah
Berikut ulasan mengenai Strategi Implementasi Materi Pembelajaran (Pendidikan), yang dapat kalian jadikan acuan untuk belajar. Silahkan disimak!

Langkah-Langkah Penentuan Materi Pembelajaran

a Identifikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar

Sebelum menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu di identifikasi aspekaspek keutuhan kompetensi yang harus dipelajari atau dikuasai peserta didik. Aspek tersebut perlu ditentukan, karena setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran.

Harus ditentukan apakah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik termasuk ranah kognitif, psikomotor ataukah afektif.
1) Ranah Kognitif jika kompetensi yang ditetapkan meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan penilaian.
2) Ranah Psikomotor jika kompetensi yang ditetapkan meliputi gerak awal, semirutin, dan rutin.
3) Ranah Afektif jika kompetensi yang ditetapkan meliputi pemberian respons, apresiasi, penilaian, dan internalisasi.


b Identifikasi Jenis-jenis Materi Pembelajaran

Identifikasi dilakukan berkaitan dengan kesesuaian materi pembelajaran dengan tingkatan aktivitas /ranah pembelajarannya. Materi yang sesuai untuk ranah kognitif ditentukan berdasarkan perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. Dengan demikian, jenis materi yang sesuai untuk ranah kognitif adalah fakta, konsep, prinsip, dan prosedur.

Materi pembelajaran yang sesuai untuk ranah afektif ditentukan berdasarkan perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan carav penyesuaian diri. Dengan demikian, jenis materi yang sesuai untuk ranah afektif meliputi rasa dan penghayatan, seperti pemberian respon, penerimaan, internalisasi, dan penilaian. Materi pembelajaran yang sesuai untuk ranah psikomotor ditentukan berdasarkan perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik. Dengan demikian, jenis materi yang sesuai untuk ranah psikomotor terdiri dari gerakan awal, semirutin, dan rutin.

Materi yang akan dibelajarkan perlu diidentifikasi secara tepat agar pencapaian kompetensinya dapat diukur. Di samping itu, dengan mengidentifikasi jenis-jenis materi yang akan dibelajarkan, maka guru akan mendapatkan ketepatan dalam metode pembelajarannya. Sebab, setiap jenis materi pembelajaran memerlukan strategi, metode, media, dan sistem evaluasi yang berbeda-beda. Misalnya metode pembelajaran materi fakta atau hafalan bisa menggunakan “jembatan keledai”, “jembatan ingatan” (mnemonics), sedangkan metode pembelajaran materi prosedur dengan cara “demonstrasi”.

Cara yang paling mudah untuk menentukan jenis materi pembelajaran yang akan dibelajarkan adalah dengan cara mengajukan pertanyaan tentang kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik. Dengan mengacu pada kompetensi dasar, kita akan mengetahui apakah materi yang harus kita belajarkan berupa fakta, konsep, prinsip,prosedur, aspek sikap, atau keterampilan motorik.

Berikut adalah pertanyaan penuntun untuk mengidentifikasi jenis materi pembelajaran.

1) Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik berupa mengingat nama suatu objek, simbol atau suatu peristiwa? Kalau jawabannya “ya” maka materi pembelajaran yang harus diajarkan adalah “fakta”. Contoh: Nama dan bahasa setiap suku bangsa di Indonesia.

2) Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik berupa kemampuan untuk menyatakan suatu definisi, menuliskan ciri khas sesuatu, mengklasifikasikan atau mengelompokkan beberapa contoh objek sesuai dengan suatu definisi? Kalau jawabannya “ya” berarti materi yang harus diajarkan adalah “konsep”. Contoh : Seorang guru Sosiologi menunjukkan beberapa subras manusia di dunia, kemudian Panduan Pengembangan Materi Pembelajaran peserta didik diminta untuk menglasifikasikan atau mengelompokkan mana yang termasuk ras kaukasoid, mongoloid, dan negroid.

3) Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik berupa menjelaskan atau melakukan langkah-langkah atau prosedur secara urut atau membuat sesuatu? Bila “ya” maka materi yang harus diajarkan adalah “prosedur”. Contoh : Seorang guru Soiologi membelajarkan bagaimana proses penyusunan langkah-langkah untuk mengatasi permasalahan Kenakalan Remaja .

4) Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik berupa menentukan hubungan antara beberapa konsep, atau menerapkan hubungan antara berbagai macam konsep? Bila jawabannya “ya”, berarti materi pembelajaran yang harus diajarkan termasuk dalam kategori “prinsip”. Contoh: Seorang guru Sosiologi menjelaskan hubungan antara mobilitas sosial dengan perubahan sosial.

5) Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik berupa memilih berbuat atau tidak berbuat berdasar pertimbangan baik buruk, suka tidak suka, indah tidak indah? Jika jawabannya “Ya”, maka materi pembelajaran yang harus diajarkan berupa aspek sikap atau nilai. Contoh: Budi memilih tidak menaati rambu-rambu lalulintas daripada terlambat ke sekolah walau telah dibelajarkan pentingnya menaati peraturan lalu lintas.

6) Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik berupa melakukan perbuatan secara fisik? Jika jawabannya “Ya”, maka materi pembelajaran yang harus diajarkan adalah aspek motorik. Contoh: Dalam membahas materi tentang penelitian sosial, peserta didik diharapkan mampu mengumpulkan data melalui angket atau observasi.

Agar menjadi lebih jelas dalam mengidentifikasi materi pembelajaran apakah termasuk aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip, dan prosedur), aspek afektif dan aspek psikomotorik, berikut disajikan bagan alur (flowchart) langkah-langkah penentuan materi pembelajaran. Selain menggambarkan langkah-langkah yang menunjukkan cara berpikir, diagram di bawah ini juga menunjukkan kata-kata kunci untuk menentukan jenis atau tipe materi pembelajaran dalam hubungannya dengan perumusan kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik.


Strategi Urutan Penyampaian

a Strategi urutan penyampaian simultan

Jika guru harus menyampaikan lebih dari satu materi pembelajaran, maka menurut strategi urutan penyampaian simultan, materi secara keseluruhan disajikan secara serentak, kemudian diperdalam satu demi satu (metode global). Contoh: seorang guru mata pelajaran Sosiologi akan menyampaikan materi tentang Nilai dan Norma Sosial, Penyimpangan Sosial, dan Pengendalian Sosial. Pertama-tama Guru menyajikan gambaran umum sekaligus secara garis besar, kemudian setiap jenis ikatan disajikan secara mendalam.


b Strategi urutan penyampaian suksesif

Jika guru harus menyampaikan materi pembelajaran lebih daripada satu, maka menurut strategi urutan panyampaian suksesif, sebuah materi satu demi satu disajikan secara mendalam baru kemudian secara berurutan menyajikan materi berikutnya secara mendalam pula. Contoh yang sama, seorang guru mata pelajaran Sosiologi akan menyampaikan materi tentang Nilai dan Norma Sosial, Penyimpangan Sosial, dan Pengendalian Sosial. Pertama-tama Guru menyajikan gambaran umum sekaligus secara garis besar, kemudian setiap jenis ikatan disajikan secara mendalam. Setelah pembahasan

Nilai dan Norma Sosial disajikan secara mendalam, baru kemudian menyajikan jenis berikutnya yaitu Penyimpangan Sosial, dan seterusnya.


Strategi Penyampaian Jenis-Jenis Materi
Secara garis besar, langkah-langkah menyampaikan materi pembelajaran sangat bergantung kepada jenis materi yang akan disajikan. Langkah-langkah dan strategi yang dijabarkan dalam panduan ini adalah masih dalam taraf minimal. Pengembangannya, diserahkan pada kreativitas guru, sepanjang tidak menyalahi kaidah-kaidah yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya.


a Strategi Penyampaian Fakta

Jika guru harus manyajikan materi pembelajaran jenis fakta (nama-nama benda, nama tempat, peristiwa sejarah, nama orang, nama lambang atau simbol, dsb.). Langkah-langkah membelajarkan materi pembelajaran jenis “Fakta”:
1) Sajikan fakta
2) Berikan bantuan untuk materi yang harus dihafal
3) Berikan soal-soal mengingat kembali (review)
4) Berikan umpan balik
5) Berikan tes.


b Strategi penyampaian konsep

Materi pembelajaran jenis konsep adalah materi berupa definisi atau pengertian.Tujuan mempelajari konsep adalah agar peserta didik paham, dapat menunjukkan ciri-ciri,unsur, membedakan, membandingkan, menggeneralisasi, dsb. Langkah-langkah mengajarkan atau menyampaikan materi pembelajaran jenis ”Konsep”:
1) Sajikan Konsep
2) Berikan bantuan (berupa inti isi, ciri-ciri pokok, contoh dan bukan contoh)
3) Berikan soal-soal latihan dan tugas
4) Berikan umpanbalik
5) Berikan tes.


c Strategi penyampaian materi pembelajaran prinsip

Termasuk materi pembelajaran jenis prinsip adalah dalil, rumus, hukum (law),postulat, teorema, dsb. Langkah-langkah mengajarkan atau menyampaikan materi pembelajaran jenis “prinsip”
1) Berikan prinsip
2) Berikan bantuan berupa contoh penerapan prinsip
3) Berikan soal-soal latihan
4) Berikan umpan balik
5) Berikan tes.
d Strategi Penyampaian Prosedur

Tujuan mempelajari prosedur adalah agar peserta didik dapat melakukan atau mempraktekkan prosedur tersebut, bukan sekedar paham atau hafal. Termasuk materi pembelajaran jenis prosedur adalah langkah-langkah mengerjakan suatu tugas secara urut. Misalnya langkah-langkah menghidupkan televisi, menghidupkan dan mematikan komputer.Langkah-langkah mengajarkan prosedur meliputi:
1) Menyajikan prosedur
2) Pemberian bantuan dengan jalan mendemonstrasikan bagaimana cara melaksanakan prosedur
3) Memberikan latihan (praktik)
4) Memberikan umpanbalik
5) Memberikan tes.


e Strategi penyampaian materi aspek sikap (afektif)

Termasuk materi pembelajaran aspek sikap (afektif) menurut Bloom (1978) adalah pemberian respons, penerimaan suatu nilai, internalisasi, dan penilaian. Beberapa strategi mengajarkan materi aspek sikap antara lain: penciptaan kondisi, pemodelan atau contoh, demonstrasi, simulasi, penyampaian ajaran atau dogma.

Contoh: pada mata pelajaran Sosiologi kelas X yaitu memberikan contoh peran nilai dan norma dalam masyarakat.Strategi Penciptaan Kondisi: Agar memiliki sikap normatif dalam kehidupan bermasyarakat, di depan loket dipasang jalur untuk antre berupa pagar besi yang hanya dapat dilalui seorang demi seorang secara bergiliran. Strategi Pemodelan atau Contoh: Disajikan contoh atau model seseorang yang tidak memiliki sikap normatif, yaitu seseorang yang tidak mau tertib dalam antrean.


Strategi Belajar
Ditinjau dari sisi guru, perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran berupa kegiatan guru menyampaikan atau membelajarkan kepada peserta didik (teaching activity). Sebaliknya, ditinjau dari sisi peserta didik, perlakuan terhadap materi pembelajaran berupa mempelajari atau berinteraksi dengan materi pembelajaran (learning activity). Secara khusus dalam belajar, kegiatan peserta didik dapat dikelompokkan menjadimenghafal, menggunakan, menemukan, dan memilih. Penjelasan dan contoh berikut adalah minimal. Guru dipersilakan melakukan pengembangan disesuaikan dengan metode-metode lebih mutakhir yang dimiliki:


a Menghafal

Ada dua jenis menghafal, yaitu menghafal verbal (remember verbatim) danv menghafal parafrase (remember paraphrase). Menghafal verbal adalah menghafal persis seperti apa adanya. Terdapat materi pembelajaran yang memang harus dihafal persis seperti apa adanya, misalnya nama orang, nama tempat, nama zat, lambang, peristiwa sejarah, nama-nama bagian atau komponen suatu benda, dsb. Sebaliknya ada juga materi pembelajaran yang tidak harus dihafal persis seperti apa adanya tetapi dapat diungkapkan dengan bahasa atau kalimat sendiri (hafal parafrase). Yang penting peserta didik paham atau mengerti, misalnya paham inti isi Mobilitas Sosial, dsb.


b Menggunakan/Mengaplikasi

Materi pembelajaran setelah dihafal atau dipahami kemudian digunakan atau diaplikasikan. Jadi dalam proses pembelajaran peserta didik perlu memiliki kemampuan untuk menggunakan, menerapkan atau mengaplikasi materi yang telah dipelajari. Penggunaan fakta atau data adalah untuk dijadikan bukti dalam rangka pengambilan putusan. Contoh: berdasar hasil penggalian ditemukan fakta bahwa meningkatnya tindak criminal disebabkan oleh kemiskinan. Dengan menggunakan fakta tersebut, pemerintah menyimpulkan bahwa untuk mengurangi frekuensi dan intesitas tindak kiminal dapat dilakukan melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Penggunaan materi konsep adalah untuk menyusun proposisi, dalil, atau rumus. Seperti diketahui, dalil atau rumus merupakan hubungan antara beberapa konsep. Misalnya, perkembangan kepribadian anak “Jika seorang selalu disebut pencuri (yang sebenarnya tidak pernah mencuri, maka ia akan benar menjadi pencuri”. Konsep-konsep dalam interaksi tersebut meliputi tindakan sosial, pemberian ”cap pencuri”, perilaku menyimpang, pengendalian sosial.

Selain itu, penguasaan atas suatu konsep digunakan untuk menggenerali-sasi dan membedakan. Contoh, seorang anak yang telah memahami konsep “norma adalah alat pengendalian sosial”, akan dapat menggeneralisasi bahwa bagaimanapun caranya, pada masyarakat manapun adanya, dapat menyimpulkan bahwa norma sosial adalah sistem aturan yang disertai dengan sanksi bagi pelanggarnya.

Penerapan atau penggunaan prinsip adalah untuk memecahkan masalah pada kasuskasus lain. Contoh: seorang peserta didik yang telah mampu membuat instrumen pengumpulan data dan analisis data, dapat menentukan kesimpulan hasil penelitiannya. Penggunaan materi prosedur adalah untuk dikerjakan atau dipraktikkan. Contoh: Seorang peserta didik yang telah menguasai suatu bahasa, dapat berkomunikasi dengan suatu komunitas yang menggunakan bahasa tersebut. Penggunaan prosedur (psikomotorik) adalah untuk mengerjakan tugas atau Panduan Pengembangan Materi Pembelajaran

Sekian artikel dari Tugas Sekolah Dan Kuliah mengenai Strategi Implementasi Materi Pembelajaran (Pendidikan), yang dapat kalian jadikan acuan untuk belajar.
Lihat juga:
Kumpulan Artikel Tentang Pendidikan