-->

Koordinasi Dalam MBS (Manajemen Berbasis Sekolah)

Ditulis oleh: Tugas Sekolah Dan Kuliah
Berikut ulasan mengenai Koordinasi Dalam MBS (Manajemen Berbasis Sekolah), yang dapat kalian jadikan acuan untuk belajar. Silahkan disimak!

Coordination, berasal dari bahasa latin cum, artinya berbeda-beda, sedangkan ordinare, artinya penyusunan/penempatan sesuatu pada keharusannya. Dalam MBS koordinasi berkaitan dengan penempatan berbagai kegiatan yang berbeda – beda pada keharusan tertentu sesuai aturan yang berlaku untuk mencapai tujuan dengan sebaik-baiknya melalui proses yang tidak membosankan. Pada hakekatnya, koordinasi merupakan proses penyatupaduan kegiatan yang dilakukan pegawai di berbagai satuan lembaga sehingga dapat berjalan selaras dan serasi. Handayaningrat (dalam Mulyasa,2009:133) mengemukakan karakteristik koordinasi sebagai berikut :
a. Tanggung jawab koordinasi terletak pada pimpinan
b. Koordinasi adalah kerja sama
c. Koordinasi merupakan proses yang terus menerus (continue process)
d. Pengaturan usaha kelompok secara teratur
e. Kesatuan tindakan merupakan inti koordinasi
f. Tujuan koordinasi adalah tujuan bersama

Ada lima prinsip utama yang harus diperhatikan agar koordinasi berjalan lancar, antara lain : koordinasi harus dimulai dari tahap perencanaan awal, menciptakan iklim yang kondusif bagi kepentingan bersama, koordinasi merupakan proses yang terus menerus dan berkesinambungan, koordinasi merupakan pertemuan-pertemuan bersama untuk mencapai tujuan, serta perbedaan pendapat harus diakui sebagai pengayaan dan harus dikemukakan secara terbuka dan diselidiki dalam kaitannya dengan situasi secara keseluruhan.


a. Manfaat koordinasi dalam MBS

1) Menghilangkan dan menghindarkan perasaan terpisahkan satu sama lain antara pengawas, kepala sekolah, guru, dan para petugas/personalia di sekolah.
2) Menghindarkan perasaan / pendapat bahwa dirinya / jabatannya merupakan paling penting.
3) Mengurangi / menghindarkan kemungkinan timbulnya pertentangan antar sekolah / antar pejabat dan pelaksana.
4) Menghindarkan timbulnya rebutan fasilitas.
5) Menghindarkan terjadinya peristiwa menunggu yang memakan waktu lama.
6) Menghindarkan kemungkinan terjadinya kekembaran pekerjaan sesuatu kegiatan oleh sekolah.
7) Menghindarkan kemungkinan terjadinya kekosongan pekerjaan sesuatu program oleh sekolah / kekosongan pekerjaan tugas oleh kepala sekolah.
8) Menumbuhkan kesadaran kepala sekolah untuk saling memberikan bantuan satu sama lain terutama bagi mereka yang berada dalam wilayah yang sama.
9) Menumbuhkan kesadaran kepala sekolah untuk saling memberi tahu masalah yang dihadapi bersama dan bekerja sama dalam memecahkannya.
10) Memberikan jaminan tentang kesatuan langkah diantara para kepala sekolah/guru.
11) Menjamin adanya kesatuan kebijaksanaan diantara kepala sekolah dalam wilayah tertentu.
12) Menjamin adanya kesatuan sikap diantara kepala sekolah.

Manfaat utama koordinasi yaitu, menumbuhkan sikap egaliter serta meningkatkan rasa kesatuan dan persatuan diantara kepala sekolah maupun guru dengan tetap menghargai kewajiban dan wewenang masing-masing.


b. Macam – macam koordinasi

Handayaningrat mengemukakan koordinasi berdasarkan hubungan antara pejabat yang mengkoordinasi dan pejabat yang dikoordinasi, sebagai berikut:

1) Koordinasi intern
Koordinasi vertical / structural : antara yang mengkoordinasi dengan yang dikoordinasi terdapat hubungan hierarkis, satu dengan yang lain berada pada satu garis komando (line of command).
Koordinasi horizontal, yaitu koordinasi fungsional : kedudukan yang mengkoordinasi dengan yang dikoordinasi setingkat eselonnya.
Koordinasi diagonal, yaitu koordinasi fungsional : yanh memhkoordinasi menpunyai kedudukan lebih tinggi eselonnya disbanding yang di koordinasi, tetapi satu sama lain tidak berada pada satu garis komando.

2) Koordinasi ekstern
Termasuk dalam koordinasi fungsional, bersifat horizontal dan diagonal. Siagian mengelompokkan koordinasi sebagai berikut : (a) koordinasi menjadi atasan dengan bawahan yang disebut koordinasi vertical; (b) koordinasi diantara sesame pejabat yang setingkat dengan instansi; (c) koordinasi fungsional : koordinasi antar instansi, tiap instansi mempunyai tugas dan fungsi dalam suatu bidang tertentu.


c. Cara melakukan koordinasi

Sutarto mengungkapkan cara melakukan koordinasi antara lain dengan : (1) mengadakan pertemuan informal antar pejabat; (2) mengadakan pertemuan formal antar pejabat; (3) membuat edaran berantai kepada mengadakan pertemuan informal antar pejabat; pejabat yang d mengadakan pertemuan informal antar pejabat;iperlukan; (4) menyebar kartu pada pejabat yang diperlukan; (5) mengangkat coordinator; (6) membuat buku pedoman lembaga, buku pedoman tata kerja, dan buku pedoman kumpulan peraturan; (7) berhubungan melalui alat perhubungan / telepon; (8) membuat tanda-tanda; (9) membuat symbol; (10) membuat kode; (11) bernyanyi bersama.

Hakekatnya koordinasi dilakukan secara formal, yaitu upaya impersonal dengan membuat peraturan dan mengangkat pejabat, serta secara informal, yaitu pembicaraan dan konsultasi. Manajemen Berbasis Sekolah merupakan pendekatan proses dan pendekatan tugas (koordinasi mencakup seluruh program pengelolaan terhadap setiap subjek, objek dan bidang garapan sekolah).

Sekian artikel dari Tugas Sekolah Dan Kuliah mengenai Koordinasi Dalam MBS (Manajemen Berbasis Sekolah), yang dapat kalian jadikan acuan untuk belajar.
Lihat juga:
Kumpulan Artikel Tentang Manajemen