Urutan penyajian berguna untuk menentukan urutan proses pembelajaran. Tanpa urutan yang tepat, jika di antara beberapa materi pembelajaran mempunyai hubungan yang bersifat prasyarat (prerequisite) akan menyulitkan peserta didik dalam mempelajarinya. Misalnya, materi operasi bilangan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Peserta didik akan mengalami kesulitan mempelajari pengurangan jika materi penjumlahan belum dipelajari. Peserta didik akan mengalami kesulitan melakukan pembagian jika materi perkalian belum dipelajari.
Materi pembelajaran yang sudah ditentukan ruang lingkup serta kedalamannya dapat diurutkan melalui dua pendekatan pokok, yaitu: pendekatan prosedural dan hierarkis.
1. Pendekatan prosedural.
Urutan materi pembelajaran secara prosedural menggambarkan langkah-langkah secara urut sesuai dengan langkah-langkah melaksanakan suatu tugas. Misalnya langkahlangkah dalam melaksanakan “pen elitian social”.
Contoh : Urutan Prosedural (tatacara)
Pada mata pelajaran Sosiologi, peserta didik harus mencapai standar kompetensi
”Mempraktikkan metode penelitian sosial”. Agar peserta didik berhasil mencapainya, harus melakukan langkah-langkah berurutan mulai dari cara merancang metode penelitian sosial, melakukan penelitian sosial, mengkomunikasikan hasil penelitian sosial. Prosedur penelitian tersebut dapat disajikan dalam materi pembelajaran sebagai berikut
Materi pembelajaran : Menyusun rancangan penelitian
Urutan materi :
- Menentukan topik penelitian
- Perumusan masalah, judul, dan pertanyaan-pertanyaan penelitian
- Menetapkan tujuan penelitian
- Merumuskan hipotesis
- Memilih subjek penelitian (populasi dan sampel)
- Mengenali jenis data penelitian
- Menentukan metodologi penelitian
2. Pendekatan hierarkis
Urutan materi pembelajaran secara hierarkis menggambarkan urutan yang bersifat berjenjang dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah. Materi sebelumnya harus dipelajari dahulu sebagai prasyarat untuk mempelajari materi berikutnya.
Contoh : Urutan Hierarkis (berjenjang)
Menyusun rancangan penelitian
Agar peserta didik mampu menyusun rancangan penelitian, peserta didik terlebih dahulu harus mempelajari konsep-konsep dasar ilmu pengetahuan yang mencakup: 1) kenyataan, 2) fakta, 3) fenomena atau gejala, 4) masalah, 5) data, 6) bukti/evidence, 7) asumsi, 8) hipotesis, 9) generalisasi, 10) proposisi, 11) potsulat, 12) teori , dan 13) konsep.
Selanjutnya peserta didik menerapkan konsep tersebut dalam pelaksanaan penelitian.
Sekian artikel dari Tugas Sekolah Dan Kuliah mengenai Urutan Materi Pendidikan (Pembelajaran), yang dapat kalian jadikan acuan untuk belajar.
Lihat juga:
Kumpulan Artikel Tentang Pendidikan